Like About Islam

Rabu, 01 Juni 2011

Presiden Seharusnya Tak Perlu Tanggapi Langsung SMS Fitnah

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

JAKARTA - Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menyatakan, soal SMS fitnah yang diprotes keras oleh Presiden SBY, sebaiknya tidak disampaikan langsung kepada publik.

Presiden SBY mengungkapkan kegundahannya terkait isi SMS yang memfitnah Kepala Negara ini, pada Senin, 30 Mei kemarin, saat Jumpa Pers di Pangkalan Udara TNI AU, Halim Perdanakusumah. SBY menyebut penyebar SMS yang mengatasnamakan mantan Bendahara Umum PD Muhammad Nazaruddin itu sebagai pengecut, tidak bertanggungjawab dan tidak kstaria.

Menurut Priyo, Presiden memiliki pembantu yang lain di pemerintahan untuk menyampaikannya ke publik jika memang itu terkait dengan masalah pemerintahan. Namun jika itu terkait politik, SBY bisa meminta bantuan tokoh lain yang ada di partainya untuk memberikan pernyataan soal itu.

"Saya bisa memaklumi pernyataan Pak SBY ini adalah ekspresi kegundahan beliau sebagai Kepala Negara sekaligus Ketua Dewan Pembina partai. Namun seharusnya tidak disampaikan langsung oleh beliau," tuturnya di Jakarta, Selasa (31/5/2011).

Namun, karena saat ini bertebaran antara isu, rumor dan fakta klarifikasi memang perlu dilakukan. Kendati, kata dia, hal-hal yang seperti itu ada baiknya Presiden menugaskan yang lain saja.

Dalam pidato tersebut, Presiden menjelaskan, selama 6 tahun mengemban amanah rakyat melalui pemilihan umum yang demokratis, dirinya telah ratusan kalli menjadi korban fitnah. Namun, dia lebih memilih diam dan terus fokus bekerja menjalankan tugas-tugas negara.

Tetapi satu dua kali manakala fitnah itu sungguh sangat keterlaluan, maka kata Presiden demi nama baik, demi kebenaran, dan keadilan dan merupakan hak dirinya perlu menyampaikan penjelasan kepada rakyat.



Next Prev Home

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Day_Fafa