Sesungguhnya Imam Mahdi dalam pandangan ahlus sunnah adalah sesuatu yang haq, di yakini kebenaranya dan kemunculannya. Hanya saja sebagian orang tidak terlalu memperhatikannya hanya karena informasi tentang Imam Mahdi tidak pernah muncul di hadits Shahih Bukhari-muslim, padahal hadits-hadits tentang kemunculan Mahdi mencapai derajat mutawatir di luar shahih Bukhari-Muslim.
Adapun jika Bukhari dan Muslim tidak memasukkan dalam Shahih-nya, bukan berarti haditsnya dhaif. Karena Imam Bukhari sendiri telah menshahihkan beberapa hadits di luar kitab Shahih-nya. Berkata Ibnu Katsir: “Sesungguhnya Bukhari dan Muslim tidak memasukkan seluruh hadits-hadits shahih dalam kitabnya. Bahkan beliau berdua telah menshahihkan hadits-hadits yang bukan di dalam kitab Shahih-nya sebagaimana dinukil oleh Tirmidzi dan lainnya bahwa Bukhari telah menshahihkan hadits-hadits di luar kitabnya, seperti dalam Sunan dan lainnya. (al-Ba’itsul Hatsis, hal. 25)
Dalam hadits ini disebutkan bahwa Imam Mahdi akan muncul di akhir zaman dan namanya sama dengan nama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan nama bapaknya. Artinya Imam Mahdi adalah seorang yang dilahirkan seperti manusia pada umumnya, sehingga beliau dipanggil dengan nama Muhammad bin Abdullah
Perkara Imam mahdi adalah perkara yang besar dan penting di akhir zaman. Sebagaian golongan menginkarinya, sebagian terlalu berlebih-lebihan dan mengaku bahwa Imam mahdi dari golongan mereka, tentu saja dengan dasar dan keyakinan yang berbeda dengan ahlus sunah.
Berikut ini adalah beebrapa hadits-hadits yang berkaitan dengan Imam Mahdi dan kemunculannya di akhir zaman.
“Tidak akan hilang dunia hingga arab dikuasai oleh seorang dari Ahli Baitku, namanya sama namaku dan nama bapaknya sama nama bapakku. Dia akan memenuhi dunia dengan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kedzaliman dan kejahatan.” (HR. Abu Dawud dalam Kitabul Mahdi 4/473)
“Kalian akan mengalami babak Kenabian selama masa yang Allah kehendaki, kemudian babak kekhalifahan mengikuti manhaj Kenabian selama masa yang Allah kehendaki, kemudian babak Raja-raja yang menggigit,selama masa yang Allah kehendaki, kemudian babak para penguasa yang memaksakan kehendak selama masa yang Allah kehendaki, kemudian kalian akan mengalami babak kekhalifahan mengikuti manhaj Kenabian, kemudian Nabi diam.” (HR Ahmad)
“Akan terjadi perselisihan setelah wafatnya seorang pemimpin, maka keluarlah seorang lelaki dari penduduk Madinah mencari perlindungan ke Mekkah, lalu datanglah kepada lelaki ini beberapa orang dari penduduk Mekkah, lalu mereka membai’at Imam Mahdi secara paksa, maka ia dibai’at di antara Rukun dengan Maqam Ibrahim (di depan Ka’bah). Kemudian diutuslah sepasukan manusia dari penduduk Syam, maka mereka dibenamkan di sebuah daerah bernama Al-Baida yang berada di antara Mekkah dan Madinah.” (HR Abu Dawud 3737)
“Kalian perangi jazirah Arab dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian Persia (Iran), dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian kalian perangi Rum, dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian kalian perangi Dajjal, dan Allah beri kalian kemenangan.” (HR Muslim 5161)
“Maka turunlah Isa bin Maryam ‘Alaihi Salam, lalu berkatalah amir mereka (muslimin): ‘Marilah shalat menjadi imam kami,’ Dia menjawab: ‘Tidak, karena sebagian kalian menjadi imam bagi sebagian yang lain sebagai kemuliaan dari Allah untuk ummat ini.” (HR. Muslim 225)
Dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu ‘Anhu,bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Akan keluar di masa akhir kehidupan ummatku Mahdi. Allah memberi air kepadanya berupa hujan, bumi pun mengeluarkan tumbuh-tumbuhan, memberi harta yang banyak, ternak yang banyak, ummat pun teragungkan, dia hidup selama tujuh tahun atau delapan tahun.” (Mustadrak Al-Hakim 4/557-558)
Dan dari Ali Radhiyallahu ‘Anhu, dia berkata: Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Mahdi dari golongan kita, ahlul bait. Allah mengislahkannya satu malam.” (Musnad Ahmad)
Dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu ‘Anhu, dia berkata: Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Mahdi adalah dari golonganku, lebar keningnya, lurus rambutnya dari depan keningnya, mancung hidungnya (artinya hidungnya panjang, tapis di tengahnya cembung). Dia akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana telah terpenuhinya bumi dengan kejahatan dan kezhaliman. Dia akan berkuasa selama tujuh tahun.” (Sunan Abu Dawud)
Dari Ummu Salamah Radhiyallahu ‘Anha, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam berkata: “Mahdi dari keluargaku (artinya dari nasabku dan ahlu baitku) dari turunan Fatimah.” (Sunan Abu Daud 11/373 dan Sunan Ibnu Majah 2/1368)
Dan dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu ‘Anhu, dia berkata: Telah berkata Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam:”Di antara kita ada orang yang Isa bin Maryam shalat di belakangnya” (HR. Abu Nu’aim)
“Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku. Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.” (HR abu Dawud 9435)
“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan penuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad 10898)
“Ketika kalian melihatnya (kehadiran Imam Mahdi), maka berbai’at-lah dengannya walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju karena sesungguhnya dia adalah Khalifatullah Al-Mahdi.” (HR Abu Dawud 4074)
Hadits-hadits tentang kedatangan Imam Mahdi mencapai derajat mutawatir sebagaimana telah diterangkan oleh beberapa imam dan ulama. Berikut ini beberapa pendapat dari mereka:
a) Berkata Al-Hafizh Abul Hasan Al-Abiriy: “Kabar dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam yang menerangkan tentang Mahdi banyak dan mutawatir. Dia adalah dari ahli baitku dan dia akan berkuasa selama 7 tahun, dia akan memenuhi bumi dengan keadilan, dan Isa alaihissalam akan keluar dan membantunya dalam membunuh Dajjal, dan dia akan mengimami ummat ini dan Isa akan shalat di belakangnya.”
b) Muhammad Al-Barzanji berkata di dalam kitabnya Al-Isya’ah li Asyratis Sa’ah: “Bab ketiga tentang tanda besar dari tanda telah dekatnya kiamat sangat banyak. Di antaranya adalah Mahdi dan dia merupakan tanda yang pertama. Dan ketahuilah bahwa hadits-hadits yang ada tentang dia dengan berbagai jalan periwayatannya hampir tak terhitung.” Dia pun berkata: “Saya telah mengetahui bahwa hadits tentang adanya Mahdi dan akan keluarnya dia pada akhir zaman, dan termasuk dari keluarga Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dari turunan Fatimah mencapai derajat mutawatir maknawi, maka tidak alasan untuk mengingkarinya.”
c) Berkata Al-’Allamah Muhammad As-Safarini:”Riwayat-riwayat tentang akan keluarnya Mahdi sangat banyak sampai mencapai mutawatir maknawi dan tersebar di kalangan ulama sunnah sampai dianggap menjadi bagian dari aqidah mereka.” Kemudian para ulama menyebutkan hadits-hadits dan atsar-atsar tentang akan keluarnya Mahdi dan beberapa nama sahabat yang meriwayatkannya, lalu mereka berkata: “Beberapa sahabat, baik yang disebutkan namanya maupun yang tidak disebutkan telah meriwayatkan hal ini dengan riwayat yang bermacam-macam, dan dari tabi’in setelah mereka yang kesemuanya menunjukkkan ilmu yang pasti. Maka beriman kepada akan keluarnya Mahdi adalah wajib sebagaimana hal tersebut telah ditetapkan di kalangan ahli ilmu dan dimasukkan ke dalam aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah.”
d) Berkata Al-’Allamah Al-Mujtahid Asy-Syaukani: “Hadits-hadits tentang kemutawatiran riwayat tentang Mahdi yang ditunggu-tunggu wajib kita yakini mencapai 50 hadits. Ada yang shahih, hasan, dan dhaif dan itu adalah berita yang mutawatir tanpa diragukan, tanpa syubhat. Bahkan, juga dianggap mutawatir dalam semua istilah yang ada dalam ilmu ushul. Adapun atsar dari shahabat yang menjelaskan Mahdi sangat banyak sekali yang dihukumi marfu’ (sampai kepada Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam). Oleh karena itu tidak ada celah untuk ijtihad dalam masalah seperti ini.”
e) Berkata Al-’Allamah Shidiq Hasan Khan:”Hadits-hadits yang ada tentang Mahdi dengan berbagai macam riwayatnya banyak sekali hingga mencapai derajat mutawatir maknawi. Hadits-hadits tersebut ada di dalam sunan dan kitab-kitab hadits yang lainnya, baik mu’jam ataupun musnad.”
f) Berkata Syaikh Muhammad bin Ja’far Al-Kitani: “Kesimpulannya, hadits-hadits yang ada tentang Mahdi yang ditunggu-tunggu adalah mutawatir. Demikian juga yang ada tentang Dajjal dan turunnya Isa bin Maryam alaihissalam.” [lihat kitab Asyratus Sa'ah karya Yusuf bin Abdullah Al-Wabil hal. 195-203 (dalam edisi Indonesia Tanda-Tanda Hari Kiamat, Pustaka Mantiq Solo, hal. 197-205), ed.]
Wallahu a’lam..
(Dari berbagai sumber)
0 komentar:
Posting Komentar